Judul
: Love, Edelweiss, and Me
Penulis
: Monica Anggen
Editor
: D. Mulyani & Adrian R. Nugraha
Penerbit
: Rumah Kreasi
Cetakan
: Cet.1 – Malang: Rumah Kreasi 2012
Tebal
: IV + 204 hlm; 13 x 19 cm
ISBN
: 9786027517271
Buku
ini merupakan buku kedua yang diterbitkan dari hasil karya sang penulis, Monica
Anggen. Buku ini berbeda dari buku anak-anak yang biasa ditulis olehnya, karena
buku ini lebih bergenre romantis dan dewasa. Cerita dalam novel ini dibuat ‘based
on true story’ atau berdasarkan kisah nyata.
Buku
ini mengisahkan kehidupan seorang gadis, sebut saja dia Sasa, pasca kehilangan cinta
pertamanya. Kekasih yang dianggapnya hanya sebatas ‘cinta monyet’ namun dapat
bertahan hingga enam tahun lamanya. Ari, sosok itulah yang selalu menghantui
mimpinya. Hari-hari Sasa terasa sangat hancur tanpa Ari disisinya. Hidupnya
berantakan dan tak beraturan.
Enam
bulan tanpa Ari, kenangan-kenangan dan bayang-bayang wajah Ari yang selalu
mengikuti Sasa, membuatnya benar-benar hancur. Seperti pada suatu malam, enam
puluh lima reguk Tequila dalam satu kali minum dapat dia lakukan. Segala upaya
Sasa kerahkan untuk membuang semua kesedihan tentang Ari. Namun ternyata selalu
gagal, Ari telah masuk terlalu dalam dihidupnya.
Hingga
pada suatu saat datanglah sosok yang sebenarnya sudah lama ada disekitar Sasa,
namun ia tak menyadarinya. Pria yang tinggal di sebelah kos-an Anya, satu
kampus bahkan satu kelas dengan Sasa. Pria pendiam dan sangat pemalu yang
dikenal oleh teman-temannya itu bernama Rudi.
Hari
demi hari berganti, upaya Sasa untuk melangkah dari ratapan sendunya tentang
Ari tak kunjung berhasil. Mendung yang selalu terlihat diwajah Sasa kini kian
tergambar nyata. Namun Rudi berusaha menggantikan posisi Ari. Dari mulai
memperhatikan semua tingkah lakunya, hingga menghalau Billy yang selalu saja
mengganggu Sasa dan membuatnya bersedih. Sasa merasa ada yang berbeda dari
seorang pria pemalu yang ia kenal itu.
Terjadilah kedekatan diantara mereka yang sebenarnya membuat Sasa jatuh hati
pada Rudi. Namun, Sasa masih enggan mengakuinya karena baginya ‘Cinta itu Ari’.
Suatu
ketika, Sasa mendapat tugas dari dosennya yang membuat teman-temannya berusul
untuk turun langsung ke lapangan. Mencari daerah yang tak biasa untuk dijadikan
komplek perumahan. Mereka memilih untuk datang ke daerah gunung Bromo, tempat
yang sangat menyakitkan bagi Sasa karena mengingatkannya pada setangkai
Edelweiss yang pernah Ari berikan untuknya saat mereka berada di puncak Bromo.
Yang menandakan keabadian cinta mereka.
Terjadilah
sebuah tragedi yang cukup tragis hingga meninggalkan bekas luka yang cukup
parah diwajah Sasa. Berbulan-bulan Sasa dirawat dirumah sakit karena kondisinya
yang sangat parah. Sasa sangat membenci Rudi. Dan rasa bencinya semakin menjadi
ketika Rudi mengatakan akan menikahi dan merawatnya seumur hidup. Namun lama
kelamaan rasa benci itu luntur, menyadari bahwa Sasa pun mencintai Rudi dan
tragedi itu bukan sepenuhnya salah Rudi.
Dalam
situasi itu, Ari kembali membawa segenggam harapan dapat kembali memeluk
Sasa-nya yang telah ia tinggalkan cukup lama. Dimulai dari teror-teror melalui Blackberry Messanger-nya, hingga selalu
muncul pria misterius didekatnya ketika malam hari. Semua itu membuat Sasa
stres dan berusaha mencari Rudi yang akhir-akhir ini sibuk dengan kuliah serta
pekerjaannya yang telah lama dia korbankan untuk Sasa.
Mengapa
dulu Ari meninggalkan Sasa ?
Apa
yang terjadi di Bromo hingga Sasa sangat membenci Rudi ?
Lantas
siapakah yang akan Sasa pilih? Ari, cinta sejati yang telah meninggalkannya? Atau Rudi, pria
pemalu yang telah mengorbankan apapun yang ia miliki untuk Sasa?
Kelebihan
: alur cerita yang berbeda, tersaji dengan amat apik dan menarik, terdapat
berbagai rangkaian kata romantis yang cukup menyayat hati.
Kelemahan
: Covernya tidak begitu menarik, tidak berkaitan dengan isi novel.
hey,.. :)
BalasHapusini tugas resensi ??
Iya hehe, iseng aja di posting :D
BalasHapusYang yupiter yupiter itu, karangan kamu atau apa ?
HapusKarangan aku hehe kenapa emang ?
BalasHapusHai, Elvie... terima kasih ya usah review novelku. Love, Edelweiss and Me ada buku ke-2nya loh. Judulnya : Sunrise at The Sunset...
BalasHapus