Kamis, 03 Oktober 2013

Cinta dan Edelweiss itu abadi....



 
Judul : Love, Edelweiss,  and Me
Penulis : Monica Anggen
Editor : D. Mulyani  & Adrian R. Nugraha
Penerbit :  Rumah Kreasi
Cetakan : Cet.1 – Malang: Rumah Kreasi 2012
Tebal : IV + 204 hlm; 13 x 19 cm
ISBN : 9786027517271

Buku ini merupakan buku kedua yang diterbitkan dari hasil karya sang penulis, Monica Anggen. Buku ini berbeda dari buku anak-anak yang biasa ditulis olehnya, karena buku ini lebih bergenre romantis dan dewasa. Cerita dalam novel ini dibuat ‘based on true story’ atau berdasarkan kisah nyata.
Buku ini mengisahkan kehidupan seorang gadis, sebut saja dia Sasa, pasca kehilangan cinta pertamanya. Kekasih yang dianggapnya hanya sebatas ‘cinta monyet’ namun dapat bertahan hingga enam tahun lamanya. Ari, sosok itulah yang selalu menghantui mimpinya. Hari-hari Sasa terasa sangat hancur tanpa Ari disisinya. Hidupnya berantakan dan tak beraturan.
Enam bulan tanpa Ari, kenangan-kenangan dan bayang-bayang wajah Ari yang selalu mengikuti Sasa, membuatnya benar-benar hancur. Seperti pada suatu malam, enam puluh lima reguk Tequila dalam satu kali minum dapat dia lakukan. Segala upaya Sasa kerahkan untuk membuang semua kesedihan tentang Ari. Namun ternyata selalu gagal, Ari telah masuk terlalu dalam dihidupnya.
Hingga pada suatu saat datanglah sosok yang sebenarnya sudah lama ada disekitar Sasa, namun ia tak menyadarinya. Pria yang tinggal di sebelah kos-an Anya, satu kampus bahkan satu kelas dengan Sasa. Pria pendiam dan sangat pemalu yang dikenal oleh teman-temannya itu bernama Rudi.
Hari demi hari berganti, upaya Sasa untuk melangkah dari ratapan sendunya tentang Ari tak kunjung berhasil. Mendung yang selalu terlihat diwajah Sasa kini kian tergambar nyata. Namun Rudi berusaha menggantikan posisi Ari. Dari mulai memperhatikan semua tingkah lakunya, hingga menghalau Billy yang selalu saja mengganggu Sasa dan membuatnya bersedih. Sasa merasa ada yang berbeda dari seorang pria pemalu yang ia kenal  itu. Terjadilah kedekatan diantara mereka yang sebenarnya membuat Sasa jatuh hati pada Rudi. Namun, Sasa masih enggan mengakuinya karena baginya ‘Cinta itu Ari’.
Suatu ketika, Sasa mendapat tugas dari dosennya yang membuat teman-temannya berusul untuk turun langsung ke lapangan. Mencari daerah yang tak biasa untuk dijadikan komplek perumahan. Mereka memilih untuk datang ke daerah gunung Bromo, tempat yang sangat menyakitkan bagi Sasa karena mengingatkannya pada setangkai Edelweiss yang pernah Ari berikan untuknya saat mereka berada di puncak Bromo. Yang menandakan keabadian cinta mereka.
Terjadilah sebuah tragedi yang cukup tragis hingga meninggalkan bekas luka yang cukup parah diwajah Sasa. Berbulan-bulan Sasa dirawat dirumah sakit karena kondisinya yang sangat parah. Sasa sangat membenci Rudi. Dan rasa bencinya semakin menjadi ketika Rudi mengatakan akan menikahi dan merawatnya seumur hidup. Namun lama kelamaan rasa benci itu luntur, menyadari bahwa Sasa pun mencintai Rudi dan tragedi itu bukan sepenuhnya salah Rudi.
Dalam situasi itu, Ari kembali membawa segenggam harapan dapat kembali memeluk Sasa-nya yang telah ia tinggalkan cukup lama. Dimulai dari teror-teror melalui Blackberry Messanger-nya, hingga selalu muncul pria misterius didekatnya ketika malam hari. Semua itu membuat Sasa stres dan berusaha mencari Rudi yang akhir-akhir ini sibuk dengan kuliah serta pekerjaannya yang telah lama dia korbankan untuk Sasa.
Mengapa dulu Ari meninggalkan Sasa ?
Apa yang terjadi di Bromo hingga Sasa sangat membenci Rudi ?
Lantas siapakah yang akan Sasa pilih? Ari, cinta sejati  yang telah meninggalkannya? Atau Rudi, pria pemalu yang telah mengorbankan apapun yang ia miliki untuk Sasa?
Kelebihan : alur cerita yang berbeda, tersaji dengan amat apik dan menarik, terdapat berbagai rangkaian kata romantis yang cukup menyayat hati.
Kelemahan : Covernya tidak begitu menarik, tidak berkaitan dengan isi novel.

5 komentar:

  1. hey,.. :)
    ini tugas resensi ??

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Yang yupiter yupiter itu, karangan kamu atau apa ?

      Hapus
  3. Hai, Elvie... terima kasih ya usah review novelku. Love, Edelweiss and Me ada buku ke-2nya loh. Judulnya : Sunrise at The Sunset...

    BalasHapus